Google

Minggu, 20 November 2011

YES, WE REALLY LOVE JOSE RIZAL UNIVERSITY


" MAHAL KITA "
WE ARE create a PIN, this as evidence that all students from Indonesia are very loving alma mater. Yes, we really love Jose Rizal University. Always loved.
We not only schools, we not only look for a degree, and we are not look for a diploma, but,.... we want to build friendships. To all, including the entire nation Philippina. We want to quickly master the language of Tagalog. We want to know and understand the Filipino culture. Oh,...Philippine  I want,  I love you. 

Minggu, 06 November 2011

PPIF - PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA FILIPINA

BACKGROUNDS
PPIF was formed as an organization to foster brotherhood and cooperation among Indonesian students studying in the Philippines. Initially formed as Indonesian Students Union on September 30, 1957, it took on its current name of PPMIP on September 5, 1965. On July 24, 2011 It changed its name to PPIF (Perhimpunan Pelajar Indonesia Filipina).
The organization is structured to accommodate concentrations of Indonesian students present in the Philippines. It consists of a Head Office located in Makati, due to its close proximity to the Indonesian Embassy, so as to simplify communication and coordination between the chapters.
Five chapters have been set up, namely the chapters of :
1. METRO MANILA (Makati, Manila and Quezon City)
2. LAGUNA (Los Banos and Dasmarinas City)
3. NORTH LUZON (Baguio City)
4. CAVITE ( Tagaytay and Silang City)
5. CEBU (Lapu-Lapu City)
Organizational links and tie-ups are present with the Indonesian Embassy in Manila. As the legitimate body to protect Indonesian citizens, particularly students studying in the Philippines, personnel with the Indonesian Embassy have been put as members of the Board of Trustees. Among them are, the Indonesian Ambassador to the Philippines, the Cultural and Education Attache, the Defense Attache and the Industry and Trade Attache

http://ppmipphilippines.webs.com/

Senin, 31 Oktober 2011

TIGA MAHASISWA INDONESIA DI JRU IKUTI SEMINAR INTERNATIONAL

Bermula dari Assignment mata kuliah Advenced Marketing yang diasuh oleh Prof. Eduardo Garrovillas, kami bertiga mendapatkan tugas pencermatan Industri/perusahaan yang ada di Tanah Air terkait dengan Corporate Social Responsibility. Karena tugas kami dianggap memiliki relevansi dengan topic seminar International, maka makalah kami di apresiasi untuk mengikuti kegiatan seminar tersebut. Kolaborasi kami bertiga selanjutnya diberi judul" Survey of Indigenous Companies with International Penetration and their CSR Programs". Katika itu nomor urut paper kami sudah yang ke 100. Akhirnya lega rasanya setelah beberapa bulan mendapatkan PA-Paper Acceptance dari penyelenggara. Akhirnya kami harus berangkat bertiga ke Taipei Taiwan, dan pada hari kedua (2 Desember 2011) kami presebtasi dihadapan peserta. Semoga yang lain menyusul.

Senin, 17 Oktober 2011

TERTIB ADMINISTRASI DI JRU

Kalau soal tertib administrasi Universitas Jose Rizal; cukup dibanggakan, semuannya sudah terintegrasi. Jangan harap Anda ter-record di system jika Payroll belum dilakukan. Dan ketika semuanya beresm maka kartu mahasiswa (identitas), bisa digunakan untuk mengakses semua kegiatan, layaknya ATM. Nampak pada gambar bahwa telah ter-record. Cukup menempelkan kartu identitas, maka wajah nampak sekilas. Selanjutnya sang security ajan mempersilakan kita masuk ke otoritas kampus. Sang SATPAM mengucapkan. Maganda Umaga PO!

Rabu, 14 September 2011

BUNG KARNO DAN PHILIPPINA



Pada gambar perangko yang menunjukkan eratnya persahabatan antara Indonesia dan  Philipina,  tidak dicantumkan tanggal penerbitannya, namun kira-kira perangko ini diterbitkan di masa pemerintahan Presiden Elpido Quirino yang memerintah Philipina tahun 1948 – 1953.(Sumber : http://iwandahnial.wordpress.com/2008/06/06/pemerintah-philipina-pernah-menerbitkan-perangko-bergambar-bung-karno/)
Salah satu perangko ini dimiliki warga Indonesia, Iwan Dahnial, yang kemudian menayangkannya dalam blog pribadinya. Perangko bernilai 5 sen ini bergambar Bung Karno bersalaman dengan Presiden Elpido Quirino yang memimpin Filipina pada periode 1948-1953. Di bawah gambar Bung Karno tertera kata “Merdeka”, sementara di bawah gambar Quirino tertulis kata “Mabuhay” yang juga berarti merdeka.
Tak ada keterangan yang pasti kapan perangko ini diterbitkan, tetapi diperkirakan ditebritkan pada masa pemerintahan Presiden Quirino antara tahun 1948–1953.


Minggu, 14 Agustus 2011

ELECTRONIC BULLETINE BOARD

Campus is constantly changing, often I come to campus, there must be change. Now the campus makes the imaging-related communication. For communication problems continue to be developed, ranging from websites, to use conventional billboard. Now comes a technology utilization, made ​​information boards, which provide the most current information in the form of electronic bulletin. Through this electronic bulletine our entire academic community will find information more precisely and accurately. Now everyone knows all university activities. Success always Jose Rizal University.Kampusku terus berbenah, acapkali aku datang ke kampus, pasti ada perubahan. Kini kampus membuat pencitraan terkait dengan komunikasi. Untuk masalah komunikasi terus dikembangkan, mulai dari website, sampai papan pengumuman konvesional digunakan. Kini hadir sebuah pemanfaatan teknologi, dibuat papan informasi, yang memberikan informasi paling terbaru dalam bentuk buletin electronic. Melalui buletine electronic ini kami seluruh civitas akademika akan memperoleh informasi secara tepat dan akurat. Kini semuanya tahu seluruh aktivitas universitas. Sukses selalu Universitas Jose Rizal.

Minggu, 07 Agustus 2011

WORK ASSIGNMENT: ADVANCED HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Setidaknya dua tugas dari Dr. Romulo H. Borsoto bisa tuntas, pertama adalah Case Study berkaitan dengan Nucor Corporate dan yang kedua, mengenai Manufacturing Automobile Parts. Tugas ini tergolong terlambat, karena tersela oleh kegiatan pribadi di Afrika Selatan. Memang selama 10 hari harus meninggalkan tanah air untuk mengikuti Education International Congres ke VI, tepatnya di kota Cape Town..

Senin, 01 Agustus 2011

LAYAK DIPERLUKAN KETIKA DI PHILIPPINA

Is guaranteed to be trouble when the students from Indonesia was in Philippina, which is why there while it requires a connection with electrically. Indeed there is a difference though his legs are both two, to Indonesia two-legged type of round, while in Philippina flat two-legged type. This is what should be anticipated so that when it comes in philipine no difficulty.Dijamin pasti kesulitan ketika mahasiswa yang berasal dari Indonesia sedang berada di Philippina, sebabnya ada yakni ketika sedang membutuhkan koneksi dengan elektrik. Sungguh ada perbedaan kendati kakinya sama-sama dua, untuk Indonesia berkaki dua bertipe bulat, sedangkan di Philippina berkaki dua bertipe pipih. Inilah yang harus diantisipasi agar ketika datang di philipina tiada kesulitan.

Kamis, 14 Juli 2011

PENDAFTARAN BARU PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JOSE RIZAL

Graduate School Objectives and Admission Requirements
Objectives

The Graduate school aims to meet the objectives of Jose Rizal University of developing responsible and useful citizens, by contributing to the growing need for people who can add value by leading, managing, thinking, creating, building and innovating. It aims to do this by developing managers and leaders who can introduce and develop quality management and innovations into their companies, non-profit organizations, government agencies, and educational institutions, to allow these organizations to effectively meet the changing challenges of the market place, both globally and in the Philippines.

During the school year 2004-2005, the MBA and MPA Programs garnered the seal of excellence and distinction with the grant of Level II Accreditation by the Philippine Association of Colleges and Universities Commission on Accreditation (PACUCOA). This seal of excellence acknowledges Jose Rizal University's MBA and MPA Programs as among the most credible and the best in the country. The MPA Program in particular, is probably the only one so far in the country that has been granted PACUCOA Level II Accreditation.

Likewise, in September 2006, the MAEd program was granted Level I accreditation by the same accrediting body, the PACUCOA.

Additionally, per Fund Assistance to Private Education (FAPE) and Evaluation of Graduate Education in the Philippines (EGEP) result and findings, our MBA Program is one among the top ten, while our MPA Program is one among the top five nationwide.

This and the JRU Graduate School's continuing efforts towards excellence in graduate school instruction, research and extension services will surely give its graduates the decisive edge, not only in meeting the challenges of the new workplace but also in turning them into events of national and local development.

Admission Requirements

To be eligible for admission to the graduate program, the applicant must possess a bachelor's degree in arts or sciences. No entrance examination is required.

New students
-          Completed application for admission (JRU Form 1)
-          Completed subject application form (JRU Form 3)
-          Two identical 2” x 2” photographs
-          Official Transcript of Records / copy of grades

Transfer students
-          Completed application for admission (JRU Form 1)
-          Completed subject application form (JRU Form 3)
-          Two identical 2” x 2” photographs
-          Certification of Honorable Dismissal
-          Official Transcript of Records / copy of grades

Foreign nationals
-          Completed application for admission (JRU Form 1)
-          Completed subject application form (JRU Form 3)
-          Alien Certificate of Registration (ACR)
-          Study Permit issued by the Commission on Higher Education
Proof of citizenship (for students with alien surnames but claiming Filipino citizenship)


ABOUT PROF. EDUARDO P. GARROVILLAS

Mr. Eduardo P. Garrovillas, is a familiar figure lecturer. Beside it was a very active field of academics. Research and scientific observation is always done. When the first meeting, we feel there is a strong power of communication. Apparently his business in addition to a doctorate, also a master in the field of education. Now we've all felt like brothers, we will even mimic the style of teaching that he did. We have been invited to enjoy his work, namely a book entitled "Marketing Principles-that work and make sense". There are other fun side, we were invited to actively follow national seminars, and becoming an associate member Academy of International Business ".

(Mr. Eduardo P. Garrovillas, adalah sosok dosen yang familier. Disamping itu adalah seorang yang sangat aktif dibidang akademik. Penelitian dan pengamatan keilmuan selalu dilakukan. Ketika pertemuan pertama, kami merasakan ada kekuatan komunikasi yang kuat. Ternyata beliau disamping seorang doktor bisnis, juga seorang master dibidang pendidikan. Kini kami semua sudah merasakan seperti saudara, bahkan kami akan menirukan gaya mengajar yang beliau lakukan. Kami telah diajak untuk menikmati karyanya, yakni sebuah buku dengan judul  "Marketing Principles-that work and make sense". Ada sisi lain yang menyenangkan, kami diajak aktif mengikuti seminar nasional, dan menjadi anggota asosiasi Academy of International Business".)

G. Eduardo P. Garrovillas, ay isang pamilyar na pigura lektor.  Research at siyentipikong pagmamasid ay laging tapos na. Kapag ang unang pagpupulong, tingin namin doon ay isang malakas na kapangyarihan ng komunikasyon.  sa karagdagan sa isang titulo ng doktor, din ng isang master sa larangan ng edukasyon. Ngayon ang lahat kami ay nadama tulad ng kapatid na lalaki, kami ay kahit na gayahin ang estilo ng pagtuturo na siya ay. Kami ay inanyayahan upang tamasahin ang kanyang mga gawain, katulad ng isang libro may karapatan "Marketing Prinsipyo-na trabaho at magkaroon ng kahulugan". May mga iba pang mga masaya tabi, kami ay iniimbitahan na aktibong sundin ang pambansang seminar, at magiging isang iugnay Academy miyembro ng International Business "
Ingin mengetahui lebih lanjut :

Eduardo P. Garrovillas, DEM, MBA, MPA,MAT,AB

Research Director, Jose Rizal University, Philippines
Contact Numbers: email: ed.garrovillas@jru.edu;  or edgarrovillas@yahoo.com; edgarrovillas.blogspot.com; cellphone: 0927-3376492; JRU landline: 531-8031 to 35; JRU fax: 531-6087
________________________

Dr. Eduardo P. Garrovillas, at a glance

  • a two-time Carlos Palanca Awardee in Filipino poetry (First Prize,1972-’73, and Third Prize,1973-’74 contest years); a Cultural Center of the Philippines awardee in Filipino poetry in 1974;   he believes that poetry is the larger language of business;

Rabu, 13 Juli 2011

BERTEMU SANG PEMBERANI (Dr. Yusril Ihza Mahendra) SAAT MAU BERANGKAT

Saat mau berangkat bertemu Mantan Menteri Dr. Yusril Ihza Mahendra. Nampaknya beliau hanya mengantar keluarga yang akan berangkat ke Philippina. Saya sempatkan untuk photo dengan beliau, agar tertular jadi menteri, yang minimal menteri pertambangan yang ngurusi tarik tambang setiap peringatan 17 Agustus. Beliau nampak muda, pakaiannya tak menunjukkan jika beliau mantan menteri, pokoknya gaul plus-plus. Saat itu tanggal 19 Juni 2011, bertepatan dengan hari ulang tahun pendiri negara Philippina Jose Rizal.

Selasa, 12 Juli 2011

WORK ASSIGNMENT, DR. EDUARDO P. GARROVILLAS

Dari Tiga tugas masih yang satu yang kelar, padahal batas penyerahan sudah dekat. Yang menarik dalam perkulihaan Dr. Eduardo adalah pengakuan beliau terhadap kepakaran Dr (H) Hermawan Kertajaya. Maklum Pak Hermawan adalah presiden aasosisiari marketing

Senin, 11 Juli 2011

HELEN WAS VERY HELPFUL TO US

Helen was very helpful to us, certainly we are very happy reunited with her. All students who come from Indonesia would know him. When we serve are always smiling, sometimes seem upset caused us who like to be served quickly. Thank you Helen, your goodness, unequaled

Helen ay napaka-helpful sa amin, tiyak na kami ay napakasaya reunited sa kanyang. Lahat ng mga mag-aaral na nagmumula sa Indonesia ay alam niya. Kapag naghatid kami ay palaging at nakangiting, paminsan-minsan tila mapataob dulot sa amin kung sino bang served mabilis. Salamat Helen, ang iyong kabutihan, hindi mapapantayan


PRESIDEN KETUJUH REPUBLIK PHILIPPINA ALUMNI JOSE RIZAL UNIVERSITY

RAMON F. MAGSAYSAY
1953-1957
Sikat na Presidenteng Pinoy
KONTRIBUTOR ANDI THAHIR:
Ramón del Fierro Magsaysay adalah Presiden ketiga Republik Filipina ia lahir di Iba, Zambales pada 31 Agustus 1907.  pada tahun 1928 ia melanjutkan studinya di Institute of Commerce di Jose Rizal Collage, pada tahun 1932 dia menerima gelar Sarjana Muda dalam Perdaganga.
Reformasi Agraria oleh Magsaysay
Untuk memperkuat dan menstabilkan fungsi Korps Pembangunan Ekonomi (EDCOR), Presiden Magsaysay bekerja untuk pembentukan Pemukiman Kembali Rehabilitasi Nasional dan Administrasi (Narra). Badan ini mengambil alih dari EDCOR dan membantu dalam memberikan beberapa enam puluh lima ribu hektar sampai tiga ribu keluarga miskin untuk keperluan pemukiman.  Sekali lagi, dialokasikan sekitar dua puluh lima ribu untuk lainnya sedikit lebih dari seribu lima ratus keluarga tak bertanah, yang kemudian menjadi petani.
Sebagai bantuan lebih lanjut kepada orang-orang pedesaan, Presiden Didirikan Kredit Koperasi Pertanian dan Administrasi (ACCFA). Idenya adalah untuk entitas untuk membuat kredit pedesaan yang tersedia. Catatan menunjukkan bahwa hal itu hibah, dalam hal ini, bijaksana hampir sepuluh juta dolar. Hal ini badan administrasi berikutnya memberikan perhatian kepada pemasaran koperasi.
Seiring baris ini membantu untuk daerah pedesaan, Presiden Magsaysay dimulai pada kesungguhan semua sumur artesis kampanye. Sebuah kelompok-gerakan yang dikenal sebagai Liberty Wells Asosiasi dibentuk dan dalam waktu singkat berhasil mengumpulkan jumlah yang besar untuk pembangunan sumur artesis sebagai sebanyak mungkin. Nilai sosio-ekonomi yang sama tidak dapat disangkal dan orang-orang sedalam dalam rasa syukur mereka.
Akhirnya, proyek irigasi besar, serta peningkatan tanaman Daya Ambuklao dan yang serupa lainnya, pergi sepanjang jalan menuju membawa ke realitas program perbaikan yang dianjurkan oleh Presiden pedesaan Magsaysay.
Presiden Ramon Magsaysay diberlakukan undang-undang berikut sebagai bagian dari Program Pembaruan Agraria nya:
  • Republik UU No 1160 dari 1954-Dihapus di LASEDECO dan mendirikan Pemukiman Nasional dan Administrasi Rehabilitasi (Narra) untuk memukimkan kembali para pembangkang dan petani tak bertanah. Itu terutama ditujukan pada pemberontak kembali menyediakan banyak rumah dan lahan pertanian di Palawan dan Mindanao.
  • UU No Republik 1199 (Tenancy UU Pertanian 1954) – diatur hubungan antara pemilik tanah dan petani penyewa dengan menyelenggarakan berbagi-sewa dan sistem prasarana. Hukum memberikan keamanan kepemilikan penyewa. Hal ini juga menciptakan Pengadilan Hubungan Agraria.
  • UU No Republik 1400 (Tanah Undang-Undang Reformasi 1955) – Dibuat Administrasi Kepemilikan Lahan (LTA) yang bertanggung jawab untuk akuisisi dan distribusi beras disewakan besar dan tanah lebih dari 200 hektar jagung untuk individu dan 600 hektar untuk perusahaan.
  • Republik UU No 821 (Penciptaan Administrasi Kredit Pembiayaan Koperasi Pertanian) – Disediakan petani kecil dan penyewa berbagi pinjaman dengan bunga rendah dari enam sampai delapan persen.
TAMBAHAN :

Nama Ramon Magsaysay melegenda bukan dikarenakan peristiwa naas yang menimpanya, malam 17 Maret 1957. Kecelakaan pesawat di Cebu itu sekaligus membawa kematiaannya. Namun kematian itu tak membuat kisah heroik dan kebijakan-kebijakannya hilang ditelan waktu.
Ramon Magsaysay yang mempunyai darah campuran Melayu, Cina dan Spanyol ini lahir di Iba, ibu kota Provinsi Zambales, 31 Agustus 1907. Kelahirannya dikabarkan tidak sebaik keadaan bayi-bayi lain. Begitu yang dituturkan bidan Lola Ihay kepada ibunya, Perfecta Magsaysay. Tengkorak Ramon Magsaysay tidak sempurna, lebih lunak, bahkan ada cekungan pada ubun-ubunnya. Bidan sendiri memprediksikan bahwa Ramon Magsaysay tidak dapat bertahan lama. Namun keteguhan hati Perfecta dalam merawat anaknya akhirnya, Ramon Magsaysay dapat mempertahankan hidupnya dan kemudian mengukir nama besarnya pada dunia.
46 tahun kemudian, Ramon Magsaysay terpilih menjadi Presiden ketiga Filipina. Ia menang telak terhadap Elpidio Quirino, Presiden Filipina sebelumnya. Padahal, Ramon Magsaysay sendiri adalah bagian dari kabinet Quirino yang menjabat sebagai Menteri Petahanan, namun kharismanya sanggup menarik simpati rakyat Filipina. Ia sanggup mengalahkan Quirino hampir di semua provinsi. Dalam pemilihan, Ramon Magsaysay memperoleh 2,9 juta suara, sedangkan Quirino hanya mengumpulkan 1,3 juta suara.
Keberhasilannya menduduki jabatan presiden tak lepas dari usaha Carlos Romulo, seorang intelektual yang pada awalnya ingin ikut mengambil kesempatan bertanding pada pemilihan presiden. Namun melihat kharisma kepemimpinan pesaingnya, ia mengurungkan keinginannya dan kemudian berbalik mendukung Ramon Magsaysay.
Bisa jadi ini adalah pemerintahan terbesar Filipina, hingga saat ini. Pemerintahan Ramon Magsaysay yang propublik serta memprioritaskan pengentasan kemiskinan membawa Filipina kepada kharisma politik yang baik di era pemerintahannya. Dia telah berhasil mengubah pola pikir petani agar tidak lagi menjadi mainan tikus politik dan komunis.
Era pemerintahan Ramon Magsaysay merupakan masa di mana dunia timur sedang dipengaruhi oleh komunis. RRC, Uni Soviet, dan Indonesia menjadi basis kedudukan terkuat bagi komunis. Tapi ia adalah sosok anti komunis. Bahkan sebagai pemimpin di daerah Asia Tenggara saat itu, keberaniannya untuk mendukung politik luar negri Amerika Serikat dalam melawan komunis patut diacungi jempol. Gerakan Hukbalahap (Hukbo ng Bayan Laban sa Hapon yang berarti ''Tentara Rakyat Anti-Jepang'') yang pada akhirnya dikuasai kaum komunis Filipina berhasil ditumpasnya. Kendati masih meninggalkan sisa, namun sebuah pencapaian luar biasa saat itu.
Pemerintahan Quirino yang dilanjutkan menitipkan banyak permasalahan masyarakat. Perekonomian yang masih memprihatikan, perpolitikan dalam negara masih kacau, ditambah angin komunis yang bisa kapan saja membalikkan masyarakat untuk melakukan pertentangan karena himpitan kehidupan. Tapi Ramon Magsaysay sendiri memahami bahwa kesejahteraan merupakan kunci utama untuk menghindari hempuran sosial dari komunis.
Pemerintahan propublik, promassa, dan perpolitikan yang bersih yang dijalankannya membawa namanya menjadi Presiden Rakyat. Sebutan ini dikokohkan oleh seorang penulis biografi, Manuel F. Martinez dalam bukunya yang berjudul: Magsaysay The People's President. Dalam buku itu dituliskan beberapa kekuatan dan kelemahan dalam pemerintahannya. Kelemahan Ramon Magsaysay yang diceritakan buku ini adalah sikap ketus dan ‘pelit’ akan fasilitas-fasilitas kepada familinya. Tapi ini menunjukkan nepotisme di negara itu telah dipangkas oleh Ramon Magsaysay bahkan dari dirinya sendiri.
Caranya dalam memerintah telah memberikan tata kelola pemerintahan yang baik, sekalipun berbagai bentuk perlawanan pernah bergejolak pada masa pemerintahannya. Dia menunjukkan bahwa pemerintahan yang baik itu dapat ditegakkan hanya dengan ketegasan dan kelembutan. Salah satu ucapannya yang banyak dikutip orang: “Saya akan penjarakan ayah sayasendiri jika melanggar hukum."
Kewibawaannya dalam memimpin menginspirasi berbagai kalangan. Sebuah program dari RMAF (Ramon Magsaysay Award Foundation), yayasan yang memberikan penghargaan terhadap perseorangan atau lembaga di Asia yang telah mengaplikasikan enam gagasan Ramon dalam berbagai bidang: pelayanan pemerintahan, jurnalisme-sastra-seni-komunikasi kreatif, kepemimpinan komunitas, pelayanan publik, kepemimpinan heroik dalam situasi berbahaya (emergent leadership), perdamaian dan pengertian internasional. Penghargaan ini bahkan telah menjelma layaknya ‘nobel’ dalam lingkupan Asia. (*Dedet Pratama Dinata/berbagai sumber) (
http://kababarito.blogspot.com/2008/11/magsaysay-peoples-president.html)

Rabu, 29 Juni 2011

PERILAKU TAK JAUH BEDA

Kita sering melihat sebuah tulisan disekitar kantor atau rumah yang menggambarkan sebuah kejengkelan pemilik rumak atau kantor. Beta tidak tiba-tiba sekitar rumah/kantor berbau 'pesing' itu pertanda ada orang yang niat kencing di situ. Karena jengkelnya, maka ditulislah " Yang Kencing di sini Anjing". Hal ini juga berlaku di Phlippina, ternyata perilaku nakal, kencing seenaknya juga membudaya,. Orang Philippina pun juga jengkel dan serta merta memberikan peringatan, kurang lebih isinya sama dengan apa yang terjadi di Indonesia. Orang Philippina menuliskan kalimat sebagai berikut: ASO LANG ANG UMIIHI DITO ( Hanya Anjing yang kencing di sini) . Setiap pagi saya mesti membacanya, karena peringatan itu tertulis di depan gudang atau pabrik pinggir jalan raya yang saya lalui setiap akan menuju kampus. Saya mengerti artinya setelah tanya sopir taxi yang saya tumpangi. Dan setiap saat belajar bahasa Tagolog mesti yang saya lakukan.

MENCARI - CARI PERSAMAAN KATA DI KAMUS TAGALOG.

MARAMING MGA SIMILARITIES, SA PAGITAN NG MGA INDONESIAN SA TAGALOG NA WIKA. ITO AY, MGA RESULTA NG PAGHAHANAP, MULA SA TAGALOG NA DIKSIYUNARYO.( Many similarities, between the Indonesian with Tagalog language. This is, search results, from the Tagalog dictionary.)
Ada yang sama, ada yang mirip (hampir sama) itulah anatara bahasa Tagalog dan bahasa Indonesia. Yang mirip antara lain: Php (Philippina/Tagalog), Ind (Bahasa Indonesia)
Pinto (Php) = Pintu(Ind)
Hangin (Php) = Angin (Ind)
Alak (Php) = Arak (Ind)
Alerdyi (php) = Alergi (Ind)
Abril (php) = April (Ind)
Bola (Php) = Bola (Ind)
Batarya (Php) = Bateray (Ind)
Simula (Php) = Mula (Ind)
Mapait (Php) = Pahit (Ind)
Itim (Php) = Hitam (Ind)
Lalaki (Php) = Laki-laki (Ind)
Pagdating (Php) = Datang (Ind)
Pagbalik (Php) = Balik/pulang (Ind)
Kontak lens (Php) = Kontak lens (Ind)
Aso (Php)= Asu/Anjing (Ind)
Uminom (Php) = Minum (Ind)
Tainga (Php) = Telinga (Ind)
Mahal (Php) = Mahal (Ind)
Kanan (Php) = Kanan (Ind)
Mata (Php) = Mata (Ind)
Lasa (Php) = Rasa (Ind)
Goru (Php) = Gutu (Ind)
Ako (Php) = Aku (Ind)
Sandalan (Php) = Sandaran (Ind) 
Bawang (Php) = Bawang-Putih  (Ind)
Tulong (Php) = Tolong (Ind)
Otel (Php) = Hotel (Ind)
Sakit (Php) = Sakit (Ind)
Pulo (Php) = Pulau (Ind)
Sulat (Php) = Surat (Php)
Tawa (Php) = Tertawa (Ind)
Atay (Php) = Hati (Ind)
Local (Php) = Lokal (Ind)
Ulang (Php) = Udang (Ind)
Ilung (Php) = Hidung (Ind)
Timbang (Php) = Timbangan (Ind)
Salamin (Php) = Cermin (Ind)
Buwan (Php) = Bulan (Ind)
Bibig (Php) = Bibir (Ind)
Kuko (Php) = Kuku (Ind)

Gunting (Php) = Gunting (Ind)
Pasit (Php) = Pangsit (Ind)
Oktubre (Php) = Oktober (Ind)
Bukas (Php) = Buka (Ind)
Papaya (Php) = Pepaya
Pidal (Php) = Pedal (Ind)
Piknik (Php) = Piknik (Ind)
Pipa (Php) = Pipa (Ind)
Sapatos (Php) = Sepatu(Ind)
Sutla (Php) = Sutra (Ind)
Timog (Php) = Timur (Ind)
Balimbing (Php) = Belimbing (Ind)
Pitaas (Php) = Atas (Ind)
Kami (Php) = Kami (Ind)
Basa (Php) = Basah (Ind)
Payong (Php) = Payung (Ind)

SAYUR REBUNG (GULAY USBONG NG KAWAYAN)

Kalau jeli, banyak sayuran yang mampu membangkitkan selera selera sekaligus mengingatkan citarasa makanan tanah air. Tentunya banyak orang tidak menyangka bahwa nun jauh di sana - Philippina dapat ditemui sayur rebung. Rasa dan cara mengolahnya sama persis yang dilalukan di tanah air. Ketika mengenal pertama kali, langsung dijadikan ritual sehari-hari (everyday meal), tiada hari tanpa  sayur rebung (Gulay Usbong Ng Kawayan). Apalagi disantap siang hari bersama nasi kuning ala Mindanau dijamin akan terulang esok harinya. Mengapa dikatakan ritual, karena ada paket "two in one", paket itu adalah mengambarkan tujuan satu tapi yang dijalani dua. Tujuan satu yakni ke Greenhills, aktivitasnya dua, pertama makan dan setelah itu sholat.

Jumat, 24 Juni 2011

UNTUNGNYA SEKOLAH DI PHILLIPINA- KOTA FESTIFAL

Philippina adalah kota festival, banyak festival dilakukan. Jumlahnya tak terbilang. Keadaan ini menguntungkan para mahasiswa yang sedang kuliah di Philippina, setidaknya mendapat hiburan gratis ekaloigus bahan cerita ketika kembali ke tanah airnya. Pebruari yang lalu kami sempat menonton peringatan Hari Ulang Tahun Kota Mandaluyong. Sungguh luar biasa peringatan itu, dan merupakan modal untuk menarik wisatawan. Juga pada hari ini, 24 Juni tepat peringatan hari lahir Kota Manila. Jadi setiap Bulan Juni datang kuliah di Philippina selalu memperoleh pandangan dan hiburan, sehingga kuliah di manca pun tak terasa.

DOKTOR PERTAMA DARI INDONESIA :KABAR BAIK EKA & SRI LULUS

Telor yang bulat itu akhirnya pecah, dan menetaskan dua orang doktor baru dari Indonesia. Eka dan Sri sore itu sudah menampakkan kegembiraannya. Itu terlihat dari raut mukannya yang berbinar-binar. Teka-teki itu terjawab, rupanya Eka dan Sri telah melampaui suatu hadangan hebat, dan kini telah resmi menyandang gelar Doktor Bisnis Administrasi. Semoga nilainya bagus sebagus pengujinya.  Eka diuji oleh tiga dosen antara lain Dr. Lloyd Bautista, Prof, Rellita Paez dan Dr. Felipe Iledan. Tidak adan revisi yang berarti, kini semuanya sudah beres. Semoga semuanya cepat menyusul utamanya Pak Tuo, Pak Rafles,............alasannya karena mulai dulu hingga sekarang selalu sekamar.  Kemudian kewajiban apa yang dilakukan oleh Dr baru itu. Pertama harus jadi tukang cuci piring selama ada di penginapan, dan wajib traktir kami.

Kamis, 23 Juni 2011

150 TAHUN LAHIRNYA DR. JOSE RIZAL BAPAK PENDIRI PHILIPPINA


Ternyata pagi itu hujan di wilayah Mandaluyong Philippina tak  mau berkompromi, dan pagi itu bersama teman-teman sudah sangat kengen dengan Gedung Tua Universitas yang hingga saat ini bertengger dengan gagah di Jalan Shaw Boulevard 80. Nampaknya kangen itu terobati, namun kecewa juga hadir tak disangka. Pada Hari Senin 20 Juni 2011 seluruh sekolah di Philippina Libur, termasuk Jose Rizal University. Keputusan kembali langsung dilakukan, bahkan tak perlu berbasa basi, namun ide baru muncul untuk mengobati rasa kecewa. Obat itu Go,......Greenhills,......cari sarapan halal, maklum setelah nyampai Philippina, mandi dan langsung berangkat sekolah, maka mengatsi lapar harus dikedepankan.......
Nyampai di Greenhills ternyata kecewa tambahan terjadi, Shoping yang akan dilewati menuju tempat makan, eeeeeeternyata masih tetap.

Sabtu, 18 Juni 2011

MENGENANG SATU TAHUN YANG LALU : MINGGU JUGA KULIAH

MINGGU PUN KULIAH :
Ini terjadi setahun yang lalu, ketika itu bulan Juni 2010, muncul karena seorang yang super disiplin plus sudah senior. Tak mau untuk kompromi, karena beberapa chapter belum tuntas, maka minggu pun harus kuliah. Kemudian yang jadi persoalan adalah, bagaimana mengatasi manajemen yang sarat dengan aturan tegas dan disiplin. Biasanya minggu itu hari libur, kelas pun tak boleh digunakan, pokoknya semua aktivitas di kampus harus libur. Untuk masalah yang satu ini akhirnya terpecahkan, Prof. Victor B. Mariano (Coordinator - DBA Program) mengeluarkan surat untuk Engr.Bonifacio C. Talens (Director-Engineering and Maintenance Offce), agar kami semua bisa menggunkan ruang kuliah untuk menyelesaikan beberapa chapter yang belum tuntas. Kalau tidak salah masih ada 4 chapter yang dulu diseleasikan yakni chapter 19 hingga chapter 23. Untuk urasan ijin berlaku semua, kendati seorang profesor atau pejabat kampus lainnya, tanpa ijin jangan harap bisa masuk, oleh karenanya nama harus tercantum jelas.
Nama yang tercantum dalam Permission to enter Tower Building:
1. Benius
2. Rafles
3. Elsanra Eka Saputra
4. Suhri MAksudi
5. Sumadiono
6. Endang Siswati
7. Tulus Suryanto
8. Andi Thahir
9. Djoko Adi Walujo
10. Sri Ranmahdiani
11. Dr. Agung Martono
12. Dr. Rellita D. Paez (Profesor)

(Pagtanda ng mga kaganapan ng isang taon na ang nakalipas. Hindi namin sinabi sa kapag ang isang taon na ang nakalipas, sa Linggo ay upang magbigay ng panayam pati na rin. Talaga, sa Linggo ang lahat ng mga aktibidad sa campus ay ipinagbabawal, kabilang ang paggamit ng tower gusali. Panghuli, ang DBA Coordinator programa, Dr. Victor Mariano dapat isyu ng sulat, ng pahintulot upang ipasok Upang Tower Building. Iyon ay isang panayam DR. Rellita D. Paez.)